Ambilkan raporku Pak

Aku berjalan meninggalkan kelas VII C MTs N Jeketro setelah semua rapor dibagikan kepada wali murid. Air mataku sudah tak bisa ditahan lagi, di sepanjang lapangan bola volly ini aku menangis tak memedulikan dilihat teman-teman sesekolahanku. Hanya aku sendiri yang belum mendapatkan rapor karena bapakku menolak mengambilkannya, entah aku juga tak tahu mengapa bapakku tak mau mengambilkannya. Ah bapak..

Padahal aku sudah menanti kedatangan bapakku sudah sejak dari pagi tadi. Saat teman-temanku dan orang tuanya datang, aku datang sendiri ke sekolahan ini. Mencoba meminta belas kasihan wali kelasku agar raporku bisa aku ambil sendiri tanpa harus diambil orang tuaku. Tapi ternyata sampai jam sebelas ini usahaku gagal, wali kelasku tetap tak mengizinkan rapor diambil sendiri. Ini yang akhirnya membuat aku menumpahkan air mataku di sepanjang lapangan bola volly tadi. Pulang... ya, aku memutuskan pulang dengan perasaan kecewa yang sangat.

***
Aku sebenarnya lebih memilih orang tuaku yang mengambil rapor adekku daripada aku sendiri yang mengambilnya. Dulu waktu aku masih sekolah, ingin sekali momen seperti ini raporku diambil oleh bapakku bukan kakakku. Tapi ya akhirnya raporku dan adek-adekku tak pernah diambilkan oleh bapakku. Entah, mungkin bapakku malu karena biaya sekolah belum terbayar. Hhhmmm

Cerita diatas itu saya gambarkan bagaimana keadaan sabtu kemaren saat aku mengambilkan rapor adekku. Aku memang datang terlambat ke sekolahnya, ee sampai disana adekku malah nangis karena wali kelasnya udah mau kukut dari kelas. duh

Postingan terkait:

7 Tanggapan untuk "Ambilkan raporku Pak"

  1. kalau aku terbiasa selalu ambil rapot pagi ,datang sebelum jam dimulai hehehe supaya tidak antri

    BalasHapus
  2. semoga kebiasaan tersebut justru menjadi contoh dan tauladan di masa mendatag mas huda

    BalasHapus
  3. semoga suatu saat bapak bisa mengambil sendiri ya, Aamiin

    BalasHapus
  4. Biasanya saya bila melakukan hal tersebut menjelang wakttu dipenghujung. Karena waktunya tidak terlalu lama menunggu. Dan biasanya hanya tinggal sedikit saja orang tua atau wali murud yang tersisa.

    Sukses selalu
    Salam Wisata

    BalasHapus
  5. semoga nanti bapaknya bisa langsung ngambilin rapor :)

    BalasHapus
  6. bapak emang begitu gan, tapi dia selalu punya sesuatu buat anaknya.. jadi kakak yang baik gan hehehe

    BalasHapus
  7. Klo aku dulu palin senang lw dihadiri mamah pengambilan rapor ...soal na lw dapat juara langsung di kasih makanan ...hehheheh

    BalasHapus